Kisah Penyelamatan Dowinta (Luhkan Kapahiyang, Bengkulu) dan Keluarga Setelah Kapal Terombang-Ambing di Samudra Hindia Selama 3 Hari - Dewan Pimpinan Daerah IPKANI Lampung | Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia Provinsi Lampung

Dewan Pimpinan Daerah IPKANI Lampung | Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia Provinsi Lampung

Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (DPD IPKANI) Provinsi Lampung

Breaking

Kamis, 29 Mei 2025

Kisah Penyelamatan Dowinta (Luhkan Kapahiyang, Bengkulu) dan Keluarga Setelah Kapal Terombang-Ambing di Samudra Hindia Selama 3 Hari

 



Krui, Lampung (29/05/2025) —Setelah sempat hilang kontak selama beberapa hari, Dowinta, seorang penyuluh perikanan dari Kepahiang, Bengkulu, bersama keluarganya akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka mengalami insiden saat melakukan perjalanan laut menuju Pulau Enggano pada 24 Mei 2025untuk menghadiri acara pemakaman adat mendiang suaminya

Kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada gearbox, menyebabkan kapal kehilangan kendali dan terombang-ambing di laut. Kapal yang sempat dilaporkan hilang kontak diperairan Bengkulu berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Proses pencarian melibatkan kordinasi penyuluh kelautan dan perikanan, Pos Angkatan Laut (POSAL) Bangkunat, dan Badan SAR Bengkulu. Titik koordinat kapal berhasil ditemukan sekitar 27 mil laut dari lantai Bengkunat. Kapal berhasil ditarik ke darat melalui pantai Kuala Stabas, Krui. Dowinta dan keluarganya kemudian dievakuasi dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Kondisi mereka dilaporkan stabil dan tidak memerlukan perawatan medis lanjutan.

Upaya pencarian dan penyelamatan ini berlangsung cepat berkat koordinasi intensif antar penyuluh dan organisasi profesi penyuluh perikanan. Tidak hanya di lapangan, koordinasi lintas daerah pun berjalan sangat baik. Ketua IPKANI Bengkulu, Rahadian Harry D, segera menghubungi dan berkoordinasi dengan Ketua IPKANI Lampung, Winarto Santosa guna menggerakkan jaringan penyuluh di sekitar lokasi kejadian. Diantaranya yaitu adalah Muammar dan Okta Purnama, penyuluh kelautan dan perikanan di Pesisir Barat, yang berperan aktif dengan segera melakukan koordinasi dengan Pos Angkatan Laut (Posal) Bengkunat dan Basarnas untuk melacak keberadaan kapal. Informasi dari Posal menunjukkan posisi kapal sekitar 27 mil laut dari Bengkunat.

Kedua penyuluh ini menjadi garda terdepan dalam komunikasi lapangan dan pelacakan posisi kapal di wilayah perairan Lampung. Kolaborasi antar provinsi ini terbukti krusial dalam mempercepat proses pencarian dan penyelamatan.

Kabar keselamatan Dowinta dan keluarganya disambut penuh syukur oleh  penyuluh kelautan dan perikanan satminkal palembang serta masyarakat luas. Doa dan dukungan mengalir sejak awal kejadian hingga proses evakuasi berhasil dilakukan dengan baik.

Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan respons cepat dalam situasi darurat, serta memperlihatkan peran strategis penyuluh kelautan dan perikanan—bukan hanya sebagai pendamping masyarakat pesisir, tetapi juga sebagai penghubung penting dalam sistem keselamatan maritim. (Mr, Ws)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar